Sihir Togean malam Hari

Pantai Pasir Putih Fadhilla Cottage
Kali kedua mengunjugi salah satu tempat penyelaman terbaik di Dunia dengan 64 spot dive yang ditawarkan, ya Kepulauan Togean adalah Jantung terumbu karang dunia begitulah wisatawan mancanegara mengenalnya terletak di Teluk Tomini Sulawesi Tengah. Dive Spot di togean menurut saya tidak kalah indah dengan Wakatobi yang kesohor, hanya saja faktor Promosi yang lamban, Infrastruktur yang belum memadai dan aksessibilitas yang cukup sulit menyebabkan Togean terpinggirkan dari daftar tujuan wisata. Untuk mencapai Togean kita harus menempuh perjalanan Udara Makassar-Poso dilanjutkan perjalanan darat menuju Kab. Tojo Una-Una, belum berakhir sampai disitu, kita harus menggunakan perahu kayu atau speed boat menuju Kepulauan Togean sekitar 2-6 jam. Alternatif lain yang bisa ditempuh adalah : 
  1. Makassar-Luwuk (pesawat) Jalan darat menuju Tojo Una-Una sekitar 5 jam.
  2. Makassar - Palu,  Jalan darat menuju Tojo Unu-Una sekitar 8 jam
  3. Makassar Gorontalo, menggunakan fery menuju Kepulauan Togean
 Untuk trip kali ini kami akan bermalam di Fadhilla Cottage Desa Katupat Pulau Pangempa, salah satu resort yang dikelola oleh orang lokal. Cottage ini cukup nyaman, dengan pasir putih yang menawan serta pemandangan yang luar biasa.

Night Dive

Tahun sebelumnya sedikitnya 23 dive spot seperti Coral garden, Chris Spot, Taipi wall, Barrucada Point, telah saya selami semuanya dilakukan siang hari, cukup penasaran mencoba menyelam malam. Saya beranikan diri untuk bertanya tentang informasi night dive pada beberapa orang di cottage, informasinya cukup memuaskan, ternyata pantai di sekitar cottage merupakan dive spot yang bagus untuk Night dive khususnya  objek makro seperti baby cardinal fish, udang, kalo beruntung bahkan kita menjumpai ikan sebelah. 
Setelah mengatur waktu dan janjian dengan guide, kami sepakat akan menyelam malam pada pukul 21:00 dengan entri point di dermaga dan exit point di sisi selatan Cottage.
Dive Gear

Tidak ada tim lain yang bergabung dengan kami, jadilah hanya kami berdua yang menyelam pada malam itu, dengan balutan wetsuit mares 3 mm saya sudah siap untuk night dive, tidak ketinggalan kamera kesayangan yang tergantung manis di tangan kanan dan senter selam di tangan kiri. Suhu air laut pada malam hari biasanya hangat, entah kenapa kali ini terasa dingin, " Lets dive Buddy"
Pteoris antennata (Scorpion Fish)

Objek pertama yang kami temukan dibawah dermaga adalah Scorpion Fish, berenang tenang di antara hampara lamun, malam hari ikan nokturnal biasanya sangat jinak dan sangat mudah di foto. Saya semakin bersamangat berburu objek makro, sepertinya saya tidak salah memilihi guide, dia betul-betul lihai mencari dan mengetahui objek makro yang cukup kecil apalagi kalo malam hari. Objek kedua yang kami temukan adalah baby cardinal fish, waoow cukup kecil hanya sekitar 0,5 cm, saya tidak akan melewatkan yang satu ini "feeling excited"
Baby Cardinal Fish

Dinginnya air laut sudah terlupakan, sepertinya menyelam malam kali ini akan semakin menarik, tidak jauh dari baby cardinal fish kami menemukan ikan sebelah, sangat sulit mengenal ikan ini karena kamuflase yang cukup sempurna, hanya bola mata yang terlihat jelas sedang seluruh tubuhnya mirip dengan  pasir. Jenis ikan ini sangat sulit kita temukan pada saat siang hari. Substrat dasar perairan disekitar dermaga didominasi oleh lamun dan pasir, sangat cocok sebagai tempat hidup ikan sebelah, tak terasa saya sudah beberapa kali melakukan equalisasi, berarti kami semakin dalam.
Pardachirus pavoninus (Ikan Sebelah)

 Arus cukup kuat, kami hanya bisa melayang mengikuti arus di kedalaman 10 meter, setelah melewati arus di hamparan pasir akhirnya kami sampai di area terumbu karang, disini arus relatif lemah, dan kami mulai menikmati berburu objek makro. Pada malam hari tidak akan sulit untuk mendapatkan fokus pada kamera karena objek cenderung diam ketika disinari oleh lampu senter, termasuk ikan nemo yang satu ini,
Nemo
Night dive kali ini betul-betul istimewa, berturut kami temukan : udang kecil, kuda laut dan landak laut, Luar Biasa.
Kuda laut

Shrimp
Landak Laut 


Landak laut merupakan biota yang sudah jarang ditemukan tetapi di Spot ini relatif masih mudah ditemukan. Biota ini diburu oleh kebanyakan orang karena akan dijadikan souvenir seperti kalung, gelang dan kerajinan tangan lainnya.
Tak terasa dive comp saya sudah menunjukkan 100 menit kami menyelam, sebelum memutuskan untuk menyelesaikan penyelaman ini, saya sempat melihat tentakel karang acropora yang sedang menangkap makanan, tak bisa dilewatkan take a picture,, hehehe, Oh ya bagi teman-teman yang ingin mengunjugi Togean hindari datang pada bulan Juli sampai September karena akan kesulitan mendapatkan penginapan atau cottage, bulan itu  saatnya high season untuk liburan musim panas bagi wisatawan asing. April-Juni adalah saat yang tepat mengujungi "Jantung Terumbu Karang Dunia" TOGEAN ISlands
Karang Acropora Spp yang mengeluarkan tentakel untuk mencari makan pada malam hari.

Comments

Popular Posts